Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang membuat upaya nyata untuk membangun sebuah mesin terbang. Ribuan tahun sebelum Wright bersaudara terbang dan sekalipun Leonardo Da Vinci yang mendesain mesin terbangnya, pada abad ke-9 ia merancang alat bersayap, kasar menyerupai kostum burung. Dalam percobaan yang paling terkenal dari atas menara Masjid Agung Cordoba di Spanyol, di tahun 852 Firnas berharap terbang seperti burung. Tetapi ia menukik ke bawah dengan sedikit cedera di punggung karena dengan mantel yang bersifat sebagai parasut pertama ia sediakan untuk melindunginya. Pada 875, usia 70 tahun, setelah Abbas ibn Firnas menyempurnakan sebuah mesin dari sutera dan bulu elang, dia mencoba lagi, dan melompat dari sebuah gunung. Dia terbang ke ketinggian yang signifikan dan tetap tinggi selama sepuluh menit, tetapi jatuh saat mendarat dengan benar, bahwa ternyata ia tidak diberi perangkat ekor sehingga akan memperlambat saat mendarat. Bandara internasional Baghdaddan sebuah kawah di Bulan diberi nama Abbas ibn Firnas.
2. Operasi Bedah
Banyak
instrumen bedah modern didesain sama persis seperti yang pernah dirancang pada
abad ke-10 oleh seorang ahli bedah Muslim bernama al-Zahrawi. Seperti pisau
bedah, gergaji tulang, tang, gunting halus untuk bedah mata dan banyak dari 200
instrumen yang ia rancang akan kita kenali dalam peralatan kedokteran bedah
modern. Al-Zahrawi menerbitkan sebuah buku ensiklopedia setebal 1.500 halaman
ilustrasi operasi yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis pada 500
tahun berikutnya. Di antara sekian banyak penemuan, Al-Zahrawi dilaporkan
melakukan operasi Caesar pertama. Pada
abad ke-13, medis Muslim lain bernama Ibn Nafis menggambarkan sirkulasi darah,
300 tahun sebelum William Harvey menemukannya. Dokter Muslim juga menemukan
obat bius dari campuran opium, alkohol,
dan jarum berongga untuk menyedot katarak dari mata, ini merupakan sebuah
teknik yang masih digunakan sampai sekarang.
Catatan
sejarah awal dari sebuah pena yang menggunakan reservoir kembali kea bad 10.
Pada 953, al-Mu’izz Ma’ad, Khalifah Fatimiyah Mesir, menuntut pena yang tidak
akan menodai tangan atau pakaian, dan dilengkapi dengan tinta pena yang berada
di reservoir (tabung penampung) dan dialirkan ke ujung pena itu. Pulpen ini
mungkin disebut juga pena, tapi mekanismenya masih belum diketahui, dan hanya
satu catatan yang telah ditemukan. Siapa Muslim yang merancang pulpen itu
sendiri, saya belum mendapatkan sumbernya.
Pena reservoir kemudian dikembangkan tahun 1636 oleh orang Jerman yang bernama
Daniel Schwenter.
4. Universitas
Apakah
kalian tahu kalau bahasa arab dari universitas adalah jami’ah? Pasti anda tahu
bahwa tempat
sholat itu diberi nama masjid jami’. Ini membuktikan bahwa lebih dari satu
millennium lalu, ilmu pengetahuan dan agama Islam telah duduk berdampingan.
Membangun pengetahuan dari Babylonia, Mesir, Yunani, Cina, dan Peradaban India,
Muslim mengembangkan budaya belajar di mana pikiran bertanya mencari kebenaran
didasarkan pada ketelitian ilmiah dan eksperimen. Di hampir setiap bidang
pengetahuan, Muslim membuat penemuan baru dan penemuan dengan hasil praktis
yang membantu mengembangkan masyarakat. Dalam tahun 859 putri muda bernama
Fatima al-Firhi mendirikan universitas-pemberian gelar pertama di Fez, Maroko.
Miryam, kakaknya, mendirikan sebuah masjid yang berdekatan dan bersama-sama
menjadi kompleks Masjid al-Qarawiyyin dan Universitas yang masih beroperasi
hampir 1.200 tahun kemudian. Hal ini mengingatkan bahwa belajar adalah kewajiban
bagi laki-laki dan perempuan yang merupakan inti dari tradisi Islam dan bahwa
cerita tentang saudari Al-Firhi akan inspirasi bagi para perempuan muda
Muslim di seuruh dunia saat ini.
5. Kopi
Seorang
Arab bernama Khalid sedang merawat kambing di wilayah Kaffa, Ethiopia Selatan,
ketika ia melihat binatang itu menjadi lebih bergairah setelah makan “kacang”
tertentu, ia merebus “kacang” untuk membuat kopi pertama. Jejak pertama pada
abad ke-9 minuman kopi adalah terungkapnya “kacang” tersebut diekspor dari
Ethiopia ke Yaman dimana para sufi meminumnya untuk tetap terjaga sepanjang
untuk berdoa pada acara-acara khusus. Pada abad ke-13 kacang yang disebut kopi
tersebut tiba di Mekah dan Turki, dan barulah di abad ke-15 masuk juga Eropa
tepatnya ke Venesia, Italia pada tahun 1645. Kopi dibawa ke Inggris pada 1650
oleh seorang Turki bernama Pasqua Rosee yang membuka kedai kopi pertama di
Lombard Street di Kota London. Bahasa Arab kopi adalah “qahwa” menjadi “kahve”
dalam bahasa Turki , maka di Italia disebut “caffe” dan kemudian menjadi bahasa
Inggris disebut “coffee”
6. Optik
Sekitar
tahun 1000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat sesuatu oleh cahaya
terpantul dari benda-benda dan memasuki mata, menepis teori Euclid dan
Ptolamy’s yang sebelumnya mereka menyatakan bahwa cahaya itu dipancarkan dari
mata itu sendiri. Fisikawan muslim besar ini juga menemukan fenomena kamera
obscura, yang menjelaskan bagaimana mata melihat gambar tegak karena sambungan
antara saraf optik dan otak.
7. Aljabar, Numerologi, dan Algoritma
Sistem penomoran yang ada di dunia modern tidak terlepas dari peran seorang muslim yang bernama al-Khawarizmi yang terekam dalam buku berjudul “Al-Jabr wa-al Muqabilah” yang berarti “Penalaran dan Perimbangan” sekitar tahun 825. Dari buku itulah ilmu dalam matematika yang dinamai Aljabar dipakai hingga sekarang. Buku karya ulama matematika yang menciptakan angka nol dari India ini diimpor ke Eropa 300 tahun kemudian oleh matematikawan Italia, Fibonacci. Teori Algoritma dan Trigonometri banyak berasal dari dunia Muslim. Dan penemuan Al-Kindi mengenai analisis frekuensi yang diberikan semua kode dunia kuno larut dan menciptakan dasar kriptologi modern.
8. Teori Bumi Itu Bulat
Bumi
itu bulat, dikatakan oleh Copernicus orang-orang barat pun langsung tercengang
karena mereka selama ini menganggap bumi itu datar padahal teori ini sudah ada
sejak zaman Nasir Al-Din, Al-Tusi, dan Ibnu Shatir. Teori planet dan
perhitungan matematikanya sudah ada seabad lebih sebelum hadirnya Copernicus.
Diduga Copernicus adalah pengikut Al-Tusi dalam teorinya, Copernicus juga
merujuk catalog planet dan bintang yang ada dalam buku al-Zarqali dan
al-Battani yakni “ De Revolutionibus”.
(Sherly Violeta Lestari)
0 komentar:
Posting Komentar