Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.
Tokoh pendidikan dunia lainnya adalah John Locke. Ia mendapatkan gelar sarjana mudanya pada tahun 1656 dari Universitas Oxford. Setelah mendapatkan gelar sarjana muda, ia kemudian mendapatkan gelar sarjana penuh dua tahun kemudian. Kala itu, John Locke yang masih remaja diketahui begitu tertarik dengan ilmu pengetahuan. Ketertarikannya tersebut membuatnya terpilih menjadi salah satu anggota Royal Society pada usia yang menginjak 36 tahun. Lain halnya dengan Al Ghazali, John Locke lebih menyoroti masalah kurikulum dalam pendidikan. Menurutnya, kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan harus diarahkan dengan baik untuk mendapatkan kecerdasan individual, kemampuan, serta keistimewaan anak-anak agar mereka dapat mengusasai dan memahami pengetahuan dalam arti yang sebenarnya, bukan hanya untuk memenuhi kewajiban mengajar saja. Karya-karya terpenting Locke adalah "Esai tentang Pemahaman Manusia" (Essay Concerning Human Understanding), "Tulisan-Tulisan tentang Toleransi" (Letters of Toleration), dan "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" (Two Treatises of Government).
John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme, yang dilahirkan tahun 1859. Setelah menjalani beberapa penelitian, Dewey akhirnya dapat
mengganti sistem pendidikan tradisional yang mengharuskan siswa menghafal dan mendengar dengan sistem pendidikan yang menekenakan kreativitas siswa dalam sebuah diskusi kelompok.
Satu lagi tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia adalah Ibnu Sina, atau di Eropa terkenal dengan nama Avicenna. Ibnu Sina dikenal sebagai seorang intelektual muslim yang pernah menyatakan bahwa tujuan utama pendidikan sebenarnya harus diarahkan pada pengembangan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Bukan hanya dengan mengembangkan fisik, namun juga mengembangkan intelektual dan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang. Sebab dengan begitu, maka orang tersebut dapat siap hidup dalam masyarakat umum.
(Sekar Adinia Larosa)
0 komentar:
Posting Komentar